Rabu, 31 Desember 2014

Terimakasih 2014


Nobita masa lalu pergi menemui nobita masa depan, dan mengucapkan terimakasih. "Thanks to myself". Kata itu yang membuat saya sesegukan saat ini. Mungkin kita bilang, banyak resolusi yang belum kita dapat di tahun ini, tapi sudah kah kita bersyukur dengan apa yang sudah kita dapatkan sampai saat ini?. Kembali mengingat kebelakang, melihat semua yang di dapat, dengan penuh perjuangan, melawan ketakutan. I just want to say Thank you Allah, thanks to myself, thanks for trusting me. Hari ini akan jadi masa lalu bukan?. Maka dari itu, mari kita membuat diri kita di masa depan berterimakasih kepada kita di masa sekarang, karena kita membuat kenangan yang indah untuk kita kenang nanti. Selalu ingat, kalau Allah selalu tahu kapan waktu yang tepat mengabulkan keinginan kita. Dan apa-apa yang telah Dia beri untuk kita, patut kita syukuri sehingga kita bahagia. Selalu percaya padaNya, juga percaya pada diri sendiri.

Kamis, 11 Desember 2014

Kopi yang tak pahit juga tak manis


Hari ini sangat berbeda, hujan lembut turun membuka pagi. Sang pelangi gagah mempesona, mengalahkan rasa ingin tidur para pencari misteri semesta. Yang masih sama adalah ini, dark coffee with milk. Dua bungkus kecil brown sugar mengalahkan rasa pahit, tapi tak pernah menjadikan kopi ini manis. Mungkin juga aku telah jatuh cinta pada croissant restoran ini.

Para pencari misteri semesta itu kini mengantri memenuhi reception hotel untuk mengembalikan kunci. Orang-orang sibuk menarik koper-koper mereka, berbaju tebal, dan beberapa dengan rokok-rokok mereka. Globe-CERN, accelerator pajangan juga tak henti-hentinya dibanjiri orang-orang berfoto. Setiap hari, selalu ada saja "Christmas-sale" dari berbagai jenis barang. Buku, T-Shirt CERN, juga macam-macam souvenir ala Perancis-Swiss ada di sini.

Sedikit demi sedikit, orang-orang itu hilang. Dua Profesor yang merupakan teman semeja dari Korea Selatan pun sudah berpamitan kemarin. Perempuan berambut pendek yang selalu berdiri di luar 5 kali sehari pun tak pernah terlihat lagi sejak 3 hari yang lalu. Ya.. perempuan yang tidak aku ingat wajahnya, tapi aku ingat dia akan berdiri 5 kali sehari di tempat yang sama dengan rokoknya.

"I'm going to check out tomorrow morning". Kata seorang lelaki di dapur hostel kami tadi malam.  Malam ini tidak akan ada lagi lelaki berkacamata itu, tidak akan ada lagi aroma pasta sama di setiap malam seperti sebelumnya. Juga tidak akan ada lagi dua orang kakek-kakek yang akan berisik berdiskusi Higgs, Charged particle, QCD, sampai tengah malam dengan dua botol wine, paper-paper berserakan di dapur. 

2014 akan segera tutup. Kita akan segera buka chapter baru dalam hidup. Menyelesaikan apa yang harus disegerakan  sebelum tahun ini berakhir. Atau, mungkin kita perlu merenungkan apa yang sudah kita dapat dan kita belum capai dalam hidup. Terimakasih 2014, tercatat ada satu nama Pangeran datang dalam hidupku. Tercatat dalam sejarah hidup ku, aku ada ditempat impian para fisikawan. Tercatat telah memberiku banyak penghargaan, banyak renungan. Terimakasih 2014...

*menanti salju...CERN, 2014



Selasa, 02 Desember 2014

Masalah atau Ujian?

Renungan pagi ini,

Hidup itu sepaket. Masalah datang ga hanya dari satu sisi. Masalah kerjaan, masalah keuangan, masalah percintaan, masalah keluarga, masalah pertemanan, dll. Itu semua masalah, atau diri kita yang bermasalah?. Toh, banyak di mana-mana orang yang enjoy dengan permasalahan-permasalahn itu. Diri kita yang melihat dengan sudut pandang yang berbeda, melihat semua itu sebagai masalah. Seperti sebuah soal Fisika, bagi seorang expert mungkin lagrangian panjang itu bukan masalah lagi. Seorang expert tidak akan memerlukan ujian di level tersebut. Jadi kalau merasa merasa dalam masalah, kita sedang ujian untuk menjadi expert. Selesaikan ujiannya, kalau dapat melewati level itu, berarti kita naik ke level berikutnya.