Rabu, 30 Desember 2015

Mimpi dan Tujuan Hidup

Cern itu sudah diperbincangkan banyak teman-teman sejak masuk UI dulu. Bagi sebagian anak fisika, Cern itu seperti rukun Islam setelah Haji. Dan saya sudah jatuh cinta sejak membaca buku Angle and Deimon karya Dan Brown.

Menjadi pemimpi sejak kecil, dan impian itu berubah-ubah sesuai dengan usia dan pengalaman hidup. Pernah bercita-cita ingin masuk kedokteran UI. Tapi apa daya, nilai pelajaran IPA terendah saya adalah biologi. Semua perlajaran yang berbau hafal-menghafal, hampir semua pelajaran IPS, akan berada di sekitar nilai rata-rata atau sedikit di atas SKBM (atau nilai minimal kelulusan). Dan semua yang berbau angka, termasuk ekonomi, berada di atas atau sedikit di bawah 90. Tidak ada pilihan lain selain masuk jurusan IPA.

Saya sudah jatuh cinta dengan fisika dan matematika sejak SMP. Alasan terberat saat itu adalah karena saya suka cara guru fisika dan matematika mengajar waktu SMP dulu. Tapi mungkin karena saya juga tertarik masuk bidang sains. Sampailah saya di sini, menjadi mahasiswi jurusan fisika, konsentrasi Fisika Partikel.

Beberapa kali mencoba mendaftar short-school yang di adakan di CERN, tapi selalu gagal. Tapi, tepat setahun yang lalu, saya berkesempatan pergi ke sana selama tiga bulan. Untuk belajar banyak hal yang saya tidak pernah dengar. Setelah melalui banyak masalah visa, funding dari kampus saya, akhirnya, saya bisa berada di sana. Dan tentunya saya sangat antusias juga sangat super senang.

Berada di sana untuk pertama kalinya, itu merupakan sebuah hadiah kesempatan terbaik dalam hidup saya. Tapi kemudian, saya pulang dan kembali bertanya, "apa sebenarnya yang saya cari?".

Menjadi particle physicist itu tidak mudah. Dan saya sudah tahu bahwa ini tidak akan mudah. Saya tentu memilih masuk jurusan ini bukan hanya karena saya ingin berada di CERN. Tapi lebih dari itu. "Tapi apa?", ingin rasanya memarahi diri sendiri untuk memaksa mencari jawaban.

Dari sejak SMP sekalipun, saya suka matematika dan Fisika bukan karena mudah, tapi karena saya tertarik untuk belajar semesta. Tapi saya pun bertanya, "atas dasar apa saya tertarik, tertarik kenapa?". Sampai sekarang tak tahu jawabannya.

 Apa yang ingin saya cari dalam hidup?. Apa yang ingin saya cari tahu jawabannya?. Di mana mencari jawabannya?.

Jumat, 25 Desember 2015