Minggu, 13 September 2015

Bahagia dengan hal sedernaha






Bahagia itu tidak perlu mahal. Tidak perlu pergi ke tempat-tempat popular dulu di pelosok dunia ini. Juga tidak perlu sesuatu yang aneh. Bahagia itu bersyukur. Ya, itu kuncinya.

Suatu hari, saya mengajar seorang anak SD di daerah elit di kawasan Jakarta. Rumah anak itu besar, juga di daerah yang tidak banjir. Dia masih SD. Anak pertama dan punya seorang adik yang sangat lucu sekali.

Tidak susah untuk menjadi akrab dengannya. Selama saya mengajar di situ, tak sekalipun saya melihat ayah dan ibunya. Hanya 3 pembantu yang siap melayani apapun keperluan anak itu. Saya tidak mengajar, tepatnya mengasuh. Saya hanya menggambar komik, menonton film kartun, atau menyanyi bareng dengan anak itu.

Dia anak yang lucu, namanya Jasmin. Nama panggilannya Jami. Dia aktif, pintar, dan lucu. Dia bercerita bahwa dia pernah pergi ke seluruh antero dunia ini kecuali Afrika. Anak SD dengan segala pengalaman yang membuat kita mengiri. Saya waktu SD hanya bisa pergi sejauh Garut-Jakarta saja.

Dia hafal tentang perbedaan waktu dibelahan dunia. Tahu tentang salju. Tahu tentang banyak bahasa. Tapi, di sisi lain. Saudara saya untuk pertama kalinya pergi ke Surabaya naik pesawat dari Jakarta. Sudah bapak-bapak. Dan betapa senangnya dia menceritakan pengalamannya pergi pertama kali naik pesawat.

Jami mungkin tak akan lagi bangga jika harus pergi-pergi lagi ke eropa, ke Amerika. Bagi dia hal yang paling menyenangkan adalah bisa terbebas dari belajar setiap hari sampai malam. Dia muak harus pergi ke sekolah sampai jam 3, dilanjutkan lagi les piano, les bahasa, les balet. Setelah magrib harus bertemu lagi dengan guru private. Dia muak. Dia menyerah belajar. Dia bahkan tidak tertarik pergi ke luar negeri, karena yang dia mau sederhana, main dengan ayah ibunya. Di rumah setiap hari.

Banyak hal-hal yang kita punya tidak kita syukuri. Padahal banyak orang di luar sana yang hanya menginginkan hal-hal kecil sederhana. Allah tahu yang terbaik. Kadang kita stress terjebak dalam situasi yang kita tidak mau. Tapi Tuhan tahu. Jalani saja dengan penuh kesyukuran. Hidup akan bahagia.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar