Senin, 07 Maret 2016

Banyak orang-orang datang pada kita atau yang kita datangi, banyak juga orang yang kita tak mengenali mereka, tapi memberi arti untuk kita. Menurutku, hidup tidak hanya tentang kita sendiri, tapi hidup adalah tentang orang-orang di sekitar kita, juga hal-hal di alam semesta ini membentuk pola, membentuk cerita hidup dalam definisi definisi kita. Ya kita, hidup ku adalah hidup yang aku definisikan. Bukan definisi orang lain.

Begitupun rasa sakit, rasa marah, senang, sedih, itu semua aku definisikan. Dalam duniaku sendiri.

Banyak orang-orang yang aku kagumi, tapi di antara mereka banyak juga yang menjadi kenangan pahit. Tapi banyak juga orang yang mungkin aku benci, tapi tak sedikit dari mereka aku ingat kebaikannya.

Perjalan ke CERN ke dua kali ini cukup membuatku banyak befikir. Selain tentang penelitian, juga tentang hidup. Hidup yang aku permasalahkan sebelum ini, di putar disini. Menjadi sendirian, adalah satu kesempatan dimana kita akan mendengar tentang kita, dan tentang bisikan kebenaran.

Allah begitu baik, rencanaNya selalu cantik, dia mengajarkan banyak hal yang aku pertanyakan selama ini, dijawab dengan diberikannya kesempatan ke-2 untuk ku datang ke tempat ini lagi. Sendiri.

Ya, sendiri. Kata itu yang merubah banyak cara pandang ku terhadap dunia, terhadap orang lain, terutama tentang diriku sendiri. Mengenal apa itu benci, apa itu masalah, apa itu "aku".

Ya, terkadang masalah itu bukan karena orang lain. Masalah itu adalah karena kita sendiri. Kita menganggap itu mengganggu, menganggap itu masalah, padahal cara pandang kitalah yang bermasalah.

Aku jelas bukan orang baik, dan Allah mempertemukan aku pada orang dengan berbagai macam jenis baik dan jahat (sesuai definisi aku), untuk membuatku berfikir dan belajar. Mencontoh yang baik saja selalu belum sempurna, tanpa kita tahu apa itu jahat, sampai pada akhirnya kita berjanji untuk tidak berbuat jahat.

Pada akhirnya, orang-orang yang aku kagumi juga punya kesalahan, begitu juga orang-orang yang aku permasalahkan keberadaannya, mereka punya kebaikan yang senantiasa mengajarkan ku banyak hal. Aku pun begitu kan?. Bercampur antara kebaikan dan kejahatan, menyatu dalam diri "keakuan".

Berharap ini tak sementara, berharap ini cukup sudah aku lalui liku lukanya. Berharap apa yang sadari sekarang, dapat membuat aku lebih baik memandang hidup, lebih bahagia menerima masalah. Bahwa Allah begitu dekat, untuk memberi pelajaran pada kita untuk menjadi lebih baik. Wallahualam..

Maaf atas segala salah, yang lalu ataupun yang akan datang. Maaf atas luka yang aku coret baik yang aku sadari ataupun tidak. Aku pun sedang belajar menjadi lebih baik. Semoga,,,


Tidak ada komentar :

Posting Komentar